Thursday 2 April 2015

Cerpen pemenang lomba

KELAS                    : V B
SEKOLAH             : SDN 04/IV KOTA JAMBI




Aku Cerdas Karena Aku Suka Membaca

Siti dan Mida adalah anak yang kaya raya. Setiap hari mereka selalu sarapan di warung milik Ibunya Lala. Meskipun begitu, mereka baru hari ini bisa mengenal Lala.
Lala adalah anak yang serba kekurangan. Sejak kecil Lala selalu membantu ibunya berjualan. Lala ingin sekali bersekolah tetapi Ia tidak mempunyai biaya. Ketika Mendapatkan pertanyaan seperti ini, “Lala kenapa kamu tidak bersekolah?” Ia hanya menjawabnya dengan senyuman. Ayah Lala sudah meninggal semenjak Lala berumur 1 tahun. Lala dan ibunya sekarang hanya hidup berdua saja.
Ketika dirumah, Lala selalu memikirkan cita-citanya. Lala mempunyai cita-cita menjadi guru. Tetapi bagaimana dia bisa? Dia saja tidak sekolah. Namun, hal itu tidak pernah membuatnya putusasa. Dia terus membaca buku. Dia pun bekerja sebagai pencuci motor ketika sore hari untuk mendapatkan uang tambahan.
Pagi tadi, Siti dan Mida dengan wajah lesu datang kewarungnya Ibu Lala. “Ada apa, Nduk? Pagi-pagi gini kalian kok udah loyo toh?” sapa Ibu Lala.
Mereka berdua pun menjawab, “kami mempunyai pr matematika, tetapi kami tidak bisa mengerjakannya.”
Diam-diam Lala memperhatikan merperhatikan buku-buku mereka.
“Hei kamu! Kenapa kamu memperhatkan kami?” gertak Siti.
“Huh Gr! Aku gak merhatiin kamu kok!” balas Lala.
“Lalu?” tanya Mida.
“Aku cuma kasihan sama kalian. Baru dapat pr aja udah pada lemas. Dasar cemen!” ejek Lala.
“Sok tahu kamu! Memang kamu bisa mengerjakan pr kami? Jangan berlagak ya!” kata Siti sambil memukul meja.
“Sudah-sudah! Jangan pada beramtem!” sahut Ibu Lala mencoba memadamkan suasana.
Lala pun melotot ke arah Siti. “Baiklah. Sini biar aku kerjakan! Tapi kalau aku berhasil membuat kalian mendapat nilai tinggi, kalian harus memberikan aku buku baru setiap minggu. Berani?” tantang Lala kepada mereka.
Ibu Lala mencubit pipi Lala sambil berkata, “Eh, maafkan wae anak Ibu yo? Pagi ini Lala belum mangan, makanya cuma asal bicara”.
“Gak apa-apa kok, Buk. Kami malah berterimakasih kalau anak ibu mau membantu kami. Oke kami terima tantangannya ya,” sahut Mida dengan lembut.
Lala lalu diberi kesempatan untuk mengerjakan pr mereka.Setelah pr itu selesai, Siti dan Mida langsung berangkat ke sekolah. Setelah jam sekolah usai, Siti dan Mida kembali ke warung Ibu Lala. “Permisi, buk. AnakIbu yang tadidimana, ya?” Tanya Mida.
“Oh, kalau jam segini anak ibuk udah pergi ke bengkel, Nduk.”
“kalau boleh tau namanya siapa ya?” Tanya Mida lagi.
“Namanya Lala. Memangnya kenapa?”
“Kami mau berterimakasih pada Lala sekaligus minta maaf. Nanti kalau Lala kemari sampaikan salam kami ya, Buk. Kami juga akan mengirimkan buku-buku ke Lala mulai besok,” jelas Mida kembali.


*TAMAT*



Tentang penulis :
AKU INI PEREMPUAN
AKU ANAK BUNGSU
AKU LAHIR TANGGAL 14 JULI 2004
AKU LAHIR DI BATAM
CITA-CITAKU MENJADI DOKTER
AKU TINGGAL DI JAMBI


No comments:

Post a Comment

© 2012 Segenggam Cahaya | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy