Sunday 3 December 2023

TUGAS SEKOLAH

Nama ; Muhammad syaiddil aziz

 

Kelas   ; 10 kpw 3


Tugas ; bisnis hotel 


Sekolah ; smk n 4 kota jambi 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXtc_qcEVWpE73BRDJOEsagAXX_2wjZH4ZQOqilbZ3DmBroqZraZlmUnFBFAcrl5f9oFmXwCrZSOAaxny2mINJ4QWgXQp7jshRp6W9c-YgmCERQsbDDuKIAsBFKsBJD2jHe0MuunZPxHA/s400/A-1.jpg

Contoh Produk Nyata Hotel




        ‘’Tahun pelajaran 2013-2014 ‘’

Sejarah Hotel


          Setiap aspek kehidupan manusia yang telah mapan, pasti memiliki sejarah nya sendiri. Tidak terkecuali dengan hotel, ia pun memiliki sejarah nya sendiri. Menurut beberapa literatur, Sejarah Hotel pada awal nya lebih tepat disebut penginapan. Terkait erat dengan dimulainya aktivitas manusia untuk bepergian ke tempat yang jauh dari tempat tinggal nya.Hal ini mengakibatkan para pelancong membutuhkan tempat singgah untuk beristirahat dan mengisi perbekalan perjalanan. Dari sini lah muncul rumah penginapan terutama di tempat-tempat yang banyak di kunjungi orang. Cerita inilah yang menjadi bagian dari Sejarah Hotel yang ada di berbagai Negara. Harus diakui jika keberadaan hotel  memang diperlukan oleh siapapun, terutama yang memang memiliki hobby melancong ke tempat-tempat baru.

          Sejarah hotel berubah menjadi sebuah cerita menarik untuk diketahui. Sejarah hotel akan memberikan anda pengalaman baru ketika berkunjung ke hotel-hotel yang ada di dunia. Sejarah hotel sebenarnya tidak berbeda jauh dengan cerita sejarah tempat-tempat lain yang umumnya menceritakan asal usul sebuah tempat. Hotel yang memang dirasa cukup membantu ini, terlebih bagi mereka yang sangat hobbi melakukan perjalanan. Mengetahui sejarah hotel bisa jadi akan menambah kecintaan terhadap hotel.

          Ritual menginap di hotel jika sedang melakukan sebuah perjalanan pun biasa’nya terasa menjadi lebih seru. Rencanakan perjalanan menyenangkan ini dengan orang-orang tersayang. Acara menginap di hotel pun akan terasa lebih seru. Hotel yang ada sekarang ini sudah semakin banyak. Meninggalkan berbagai cerita yang seru sekaligus mengesankan. Akan lebih mengesankan jika anda mencoba untuk mengunjungi hotel-hotel bersejarah. Mendengarkan sejarah cerita sembari menelusuri lorong-lorong khas bangunan hotel akan semakin menambah serunya pengalaman menginap anda.



Sejarah Hotel Masa Romawi


          Menurut beberapa sumber tertulis, sejarah hotel sudah ada mulai bercerita pada masa romawi. Saat itu telah muncul rumah-rumah penginapan yang disebut Mansions di sepanjang jalan-jalan utama kota yang disewakan untuk para pelancong . Mansiones sendiri berarti Flat. Antara satu mansiones dengan mansiones lainnya biasanya berjarak hingga puluhan kilometer. Cerita mengenai sejarah hotel berlanjut pada masa-masa selanjutnya, ketika bepergian jauh semakin banyak dilakukan orang , khususnya untuk kegiatan dagang, ziarah, maupun aktivitas militer, rumah-rumah penginapan pun semakin banyak didirikan. Di sepanjang jalur-jalur perdagangan dunia dan kota-kota kuno seperti Yerusalem, Baghdad, Makkah, Cordoba, Roma, maupun Konstantinopel, ada banyak penginapan yang didirikan. Negara-negara itu bias jadi merupakan saksi bisu cerita tentang sejarah hotel.  Persinggungan antara barat dan timur dalam perang salib ( dimulai 1096 M ) berperan penting dalam melahirkan kota-kota baru di sepanjang asia kecil, yaitu wilayah Turki yang memanjang ke Syria dan akhirnya Palestina. Peperangan ini secara tidak langsung juga ikut menyumbang cerita pada perjalanan sejarah hotel dunia. Diceritakan dalam sejarah hotel, disepanjang jalur ini, ada banyak penginapan yang diperuntukkan bagi para prajurit dan para peziarah yang ingin berkunjung ke Palestina. Bahkan pada abad pertengahan, kehadiran rumah-rumah penginapan ini dapat dukungan dari otoritas Gereja untuk kepentingan para peziarah. Pada perkembangan selanjutnya, sejarah hotel semakin menyuguhkan cerita  kemajuan hotel, yaitu setelah abad pertengahan, rumah-rumah tidak hanya menyediakan fasilitas penginapan, tetapi juga mulai melengkapinya dengan fasilitas pendukung lainnya, semacam bar, salon, dan kedai makanan. Jumlah kamar pun mulai diperbanyak hingga mencapai puluhan. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya hotel dalam makna sebenarnya, yaitu gedung tempat singgah yang menyediakan fasilitas lengkap. Sejarah hotel dari hotel-hotel yang ada sekarang ini berawal dari sini.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLdZ4JIY3WbilrVG7EjAhdA90RPEnx-28n_7tufH2oWiyl9KPSk0u-C2j7kohTMCX-qVOIPRnxgnwQARjHA3o-VuQE-oPu6cKxBsqPhJEKrBMgz7zugvyXjC9mVKhxSGrnEZTiGcXFzk8/s400/A-1.jpg

The Tremont House


     

   The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya maupun fasilitas fasilitasnya.

 Sejarah Hotel – Lahir nya Hotel-Hotel Modern

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI7ZGqpH-TDk-VlUoB92R8n4DGZT7aOo0JidGGPtbIlg9xge2ShxD0FdjbUMQmjYr_pe7wnaHuJWjUDWMieKd1vvRwXshEmSa0FgUst_bLrv8GuMO4X8l5_s2uvyANiykzpQKkxucm3OKb/s200/swiss+belinn.jpg

Swiss BelInn Batam, Indonesia


S

ejarah hotel dimulai pada abad ke-18. di kota-kota besar Eropa dan Amerika, mulai bermunculan hotel-hotel yang menjadi awal lahirnya hotel-hotel modern sekarang ini. Sejarah hotel banyak melahirkan hotel-hotel modern sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diantaranya adalah hotel Convent Garden yang didirikan pada tahun 1774. selain memiliki fasilitas lengkap untuk jaman nya dan jumlah kamar yang banyak, berdampingan langsung dengan bioskop dekat Westminsfer di London. Ada pula City Hotel di New York dengan kapasitas 170 kamar yang didirikan pada tahun 1794. industri perhotelan berkembang pesat pada abad ke-19. Hotel-hotel modern mulai didirikan di banyak kota besar, semacam London, Paris, New York, Boston, San Fransisco dan lainnya. Sejarah hotel terus berjalan, menyuguhkan cerita-cerita perkembangan hotel yang menarik untuk diikuti. Para pengelola hotel-hotel ini, sekaligus pelaku dari sejarah hotel ini tidak hanya menawarkan paket pelayanan tempat tinggal sementara, tetapi juga mulai menyediakan tempat pertemuan dan konferensi beserta perangkat teknologi terbaru, semacam telephone dan televisi. Bahkan, pada akhir abad ke-19, sejarah hotel memunculkan hotel-hotel dengan label khusus, misalkan hotel untuk business travelers semisal Ellsworth Milton Statler di New York yang didirikan pada tahun 1880. Hotel ini pun merupakan Chain Hotel alias Jaringan Hotel Pertama di Dunia. Tidak berhenti sampai disitu, sejarah hotel juga menawarkan cerita kemewahan dari sebuah penginapan. Hotel mewah pun mulai bermunculan semisal Hotel Waldorf-Astoria ( didirikan pada tahun 1896 ) di New York dan The Brown Palace di Denver, Colorado. Keduanya termasuk hotel dengan tingkat kunjungan tertinggi di Amerika masa itu. Sejarah hotel berlanjut pada abad ke-20, khususnya setelah berakhirnya Perang Dunia I, jumlah hotel semakin meningkat  seiring perkembangan alat-alat transportasi missal dan berkembang nya bisnis travel. Hotel-hotel baru ini banyak didirikan di sekitar pusat-pusat bisnis. Hal lain yang turut mempengaruhi sejarah hotel adalah berkembangnya dunia pariwisata yang kemudian melahirkan hotel-hotel resort yang menawarkan paket penginapan sekaligus akomodasi. Pada masa itu, sejak tahun 1920 an, sekolah-sekolah perhotelan pun mulai bermunculan di banyak tempat. Pada masa berlangsung nya Perang Dunia II, dan masa-masa sesudahnya, bisnis perhotelan berkembang pesat. Akan tetapi, pada masa itu hamper tidak ada hotel baru yang dibangun. Sejarah hotel meyuguhkan cerita yang lain. Para pengelola lebih memilih untuk mengembangkan hotel yang ada, baik dari segi fasilitas, kualitas layanan, dan manajement, termasuk berpindahnya kepemilikan hotel dari pribadi ke dalam sebuah korperasi. Dalam perkembangan sejarah hotel selanjutnya, industri hotel-hotel besar di Amerika mulai melebarkan sayapnya ke luar negeri dengan menggunakan system Franchise. Lahirlah jaringan hotel-hotel besar di bawah sebuah korporasi besar, semisal : Hilton, Hyatt, JW Marriots, dan sebagainya.


Sejarah Hotel – Lokasi Didirikannya Hotel


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggY-jVcwVUSaIz_cUc6ojmSASOh4EncMOroZll6ml6gC_3kNRpWejl2SY1e9IpvPbPuPWKr-ueoL30BVqEv2WpH8ZckZiz7lm-rTWMi08bqI9azDbssLmGKLYlXAgjrdK3wLC9HgQrfGQL/s200/apeiron_18.jpg

Hotel Apeiron, Dubai

          Hal penting lainnya dari sejarah hotel dunia dan perkembangannya adalah lokasi didirikannya hotel tersebut. Selama masa colonial, hotel-hotel biasanya di bangun di kota-kota pelabuhan. Akan tetapi, pada akhir abad ke-18, seiring meningkatnya penggunaan gerbong kereta api, ada banyak rumah penginapan dan kedai-kedai yang didirikan di dekat stasiun kereta api. Kondisi ini kembali berubah. Sejarah hotel pun ikut berubah. Ketika mobil dan pesawat terbang telah menjadi alat transportasi massa seperti sekarang ini, lokasi hotel pun tidak selalu dekat pelabuhan laut atau stasiun kereta api, tetapi di tempat-tempat lain yang mudah dijangkau alat transportasi, khususnya di pinggiran jalan-jalan raya utama. Sejarah hotel nyatanya terus berkembang mengikuti jalan bergulir dengan waktu dan kebutuhan.


          Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum kemerdekaan di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar berskala internasional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya. Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan Hotel Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di Bali sering digunakan untuk menerima tamu-tamu negara.


          Perkembangan hotel-hotel bersejarah di Indonesia dapat di catat setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno yang lebih akrab dipanggil bung Karno mulai membangun beberapa Hotel atas kepemilikan Pemerintah yang belakangan menjadi Hotel dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN ). Hotel tersebut antara lain: Hotel Indonesia di Jakarta, Bali Beach di Bali, dan Samudra Beach Hotel, di Yogyakarta. 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGHn6GMpK-O68AwFAGm7G4kW2ntBjyGdYWRW_L_T23NhBGE9sMwSihJQ_w-2cCW1IynZQHoDxSYbbT4tTe0PmCrZnlgM1T4Xjl2OijfK74K_9eaALbb-qoFmk7twCF7AqAS7RTvV1Vja0/s400/A-1.jpg

Bali Beach Hotel Sanur Bali


          Saat ini di Indonesia ada kecenderungan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, pada saat banjir sebagian masyarakat pindah ke Hotel. Begitu juga saat-saat libur seperti liburan lebaran, pembantu pulang kampung maka ada sebagian anggota masyarakat memilih tinggal di Hotel. Dewasa ini telah banyak bermunculan berbagai tipe hotel dari yang berbintang lima, diamond, apertemen sampai hotel melati atau losmen, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


 

PENGERTIAN HOTEL


           Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usahaakomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minumanserta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakatumum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanyamenggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkandari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :a.

 

               Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagianuntuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnyabagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostelno Km 94/HK103/MPPT 1987)b.

 

            Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapanuntuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :1) Jasa penginapan2) Pelayanan makanan dan minuman3) Pelayanan barang bawaan4) Pencucian pakaian5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.(Endar Sri,1996:8)c.

 

            Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasakamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran(Lawson, 1976:27)



SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL



Hotel berasal dari kata hostel

, konon diambil daribahasa Peranciskuno. Bangunanpublik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "

tempat  penampungan buat pendatang

" atau bisa juga "

bangunan penyedia pondokan dan makananuntuk umum

". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.Tak aneh kalau diInggrisdanAmerika,yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawainegeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut

 

 


Definisi Hotel

H

otel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :

a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)

c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel

P

erbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Jenis Hotel

P

enentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel
Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small Hotel
Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel
Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata


Indusri pariwisata ;

U

ntuk dapat memahami industri perhotelan, pada bagian ini dijelaskan secara singkat sejarah perhotelan sebagai penambah wawasan. Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama. 

          Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 . 

          Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada jaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607. 

          Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masing-masing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan jasa. 


            Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi para pengusaha atau wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya.

            Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia.



              Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan. 

              Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel- hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel.

              Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. 

Karakteristik Bisnis Perhotelan


          Produk bisnis perhotelan mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu: produk nyata(tangible), tidak nyata (intangible), bersifat “perishable” dan “non perishable”. Produk yang bersifat nyata antara lain kamar, makanan, minuman,kolam renang dan sebagainya. Produk yang bersifat tidak nyata, antara lain” keramah tamahan, kenyamanan, keindahan, keamanan dan sebagainya. Produk bersifat perishable artinya bahwa produk tersebut hanya bisa dijual saat ini adalah produk tidak tahan lama yang dapat disimpan di gudang. Contohnya kamar hotel, bahan makanan segar yang tidak dapat disimpan seperti sayur-mayur. Produk yang bersifat non perishable misalnya minuman keras, soft drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities).
Bisnis hotel mempunyai tujuan yaitu mendapatkan pendapatan seoptimal mungkin melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu(guest need & wants). Kepuasan tamu menjadi sasaran pelayanan untuk membentuk citra hotel yang baik dan sekaligus menjamin keberadaan hotel dalam jangka panjang. 

No comments:

Post a Comment

© 2012 Segenggam Cahaya | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy