BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Indonesia
merupakan salah satu Negara tropis dan posisinya terletak pada garis
khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam
sektor pertanian. Produktivitas pertaniandi Indonesia setiap tahunnya tergolong
cukup tinggi. Meskipun demikian, pertanian selalu membawa hasil sampimgan atau
limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen.
Jagung
merupakan tanaman yang populer di dunia khusunya indonesia .jagung disukai
semua lapisan masyarakat
baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat
berekonomi menengah keatas,jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif
sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat,
jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari
bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung
yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Sebagai
salah satu sentra produksi, jagung berpotensi untuk menghasilkan limbah yang
berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi jagung dalam setiap panen.
Sebagian besar masyarakat jarang memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut.
Biasanya setelah proses pemanenan jagung, limbahnya dibuang dan dibakar begitu
saja.
Di sisi
lain, sektor industri kerajinan membutuhkan bahan baku yang harus tersedia
sepanjang waktu. Penyediaan bahan baku merupakan prasyarat penting bagi
pengembangan usaha industri kerajinan. Oleh karena itu, limbah kulit jagung
adakalanya dimanfaatkan menjadi bahan baku, khususnya bahan baku kerajinan.
Sehubungan
dengan itu, untuk mengetahui cara mengolah kulit jagung dalam rangka
pemanfaatan sampah organik di lingkungan, tim kami menulis karya ilmiah ini
yang berjudul ” Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung menjadi Alternatif Bahan Baku
Kerajinan Bernilai Tinggi.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
dengan paparan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari karya ilmiah
ini adalah :
1.
Bagaimanakah
memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna ?
2.
Bagaimanakah
cara mengolah kulit jagung menjadi barang kerajinan yangg mempunyai nilai jual
?
3.
Bagaimanakah
tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung ?
1.3
Tujuan masalah
Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan
cara memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna
2.
Mendeskripsikan
cara mengolah kulit jagung menjadi barang yang mempunyai nilai jual
3.
Mendeskripsikan
tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung
1.4
Asumsi dan batasan masalah
1.4.1
Asumsi
Dalam
penulisan karya ilmiah ini , penulis berasumsi bahwa limbah kulit jagung mempunyai
bahan yang kuat , baik dan bisa dibuat
untuk barang kerajinan yang mempunyai
nilai jual di masyarakat .
1.4.2
Batasan masalah
1)
Yang
akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah sebatas pengolahan kulit jagung
menjadi barang kerajinan yang berguna
2)
Pengolahan
limbah kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna .yang dilakukan
penulis adalah sebatas pengolahan sederhana atau secara tradisional tanpa
menggunakan alat yang canggih dan modern
1.5
Metode pengamatan
Metode
pengamatan yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan
pengisian angket, percobaan , dan menggunakan media internet.
1.6
Manfaat
Manfaat
dari penelitian ini adalah
1.
Sebagai
salah satu upaya mengurangi sampah organik di lingkungan
2.
Sebagai
salah satu usaha mengambil manfat dari sampah organik
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1
Asal-usul tanaman jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah
satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok.Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari
biji), dibuat tepung (dari biji dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).Tongkol
jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Berdasarkan
bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).
Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan
(Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di
selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa
jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea
mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang
berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen
dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya
digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays
ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies
tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.
Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
Jagung merupakan tanaman berumah
satu (monoecious), yaitu letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina dalam
satu tanaman. Dalam taksonominya jagung termasuk dalam ordo Tripsaceae, famili
Poaceae, sub famili Panicoideae, genus Zea, dan spesies Zea mays.
2.2
Manfaat tanaman jagung
Tanaman
jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung
merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Di daerah
Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini
tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali
gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain:
·
Batang
dan daun muda: pakan ternak
·
Batang
dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
·
Batang
dan daun kering: kayu bakar
·
Batang
jagung: lanjaran (turus)
·
Batang
jagung: pulp (bahan kertas)
·
Buah
jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng
·
Biji
jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,
bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku
industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.
Jadi selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
biji dan tepung tongkolnya).
Disamping itu beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam jagung
sangat bermanfaat bagi kesehatan, antara lain :
a. Zat Gizi Pemberi Energi atau Zat Gizi Energitika
Zat pemberi gizi terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat ini
dalam proses oksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Tubuh akan mengubah panas menjadi energi gerak atau mekanis. Energi yang
dihasilkan dinyatakan dalam satuan kalori. Energi ini diubah oleh tubuh menjadi
tenaga untuk aktivitas otot.
b. Zat Gizi Pembentuk Sel Jaringan Tubuh atau Plastika
Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh terdiri dari protein, berbagai mineral,
dan air. Meskipun protein termasuk juga kelompok energitika, fungsi pokoknya
adalah untuk membentuk sel jaringan tubuh.
c. Zat Gizi Pengatur Fungsi dan Reaksi Biokimia di dalam Tubuh atau Zat
Gizi Stimulansia
Zat gizi ini berupa berbagai macam vitamin. Fungsi vitamin mirip dengan fungsi
hormon. Perbedaannya, hormon dibuat di dalam tubuh, sedangkan vitamin harus
diambil dari makanan.
Dalam jagung kaya akan energi, vitamin, bahkan mineral. Kandungan zat-zat
tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun sel-sel otot dan tulang, membangun
sel-sel otak dan sistem saraf, mencegah sembelit menurunkan resiko terkena
kanker dan jantung, dan mencegah gigi berlubang. Serat jagungnya membantu
melancarkan pencernaan.
Menurut sumber literatur lain, jagung juga berkhasiat untuk dijadikan
obat. Adapun jagung yang digunakan adalah jagung yang dapat ditemui di
pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Berikut adalah beberapa
jenis penyakit yang dapat ditanggulangi oleh jagung, antara lain :
·
Melancarkan Air Seni
Sebanyak 50 g rambut jagung segar dicuci, direbus dengan
1 liter air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan diminum 2x sehari
·
Hipertensi
Segenggam rambut jagung dicuci, direbus dengan 1 liter
air. Air rebusannya untuk diminum 2x sehari. Setelah tekanan darah turun,
ramuan ini tetap diminum 1x sehari.
·
Diabetes
Sebanyak 50g rambut jagung dicuci, direbus dengan 2 gelas
air. Air rebusan ini untuk diminum 2x sehari.
·
Melancarkan ASI
Beberapa biji jagung tua disangrai sampai meretak dan
garing. Makan sebagai kudapan, atau cukup jagung direbus saja
·
Luka Bekas Cacar air
Sebanyak 10 buah jagung muda diparut lalu dibalurkan ke
luka bekas cacar air. Ulangi selama beberapa hari.
·
Diare
Tongkol jagung dicuci dan ditumbuk sampai halus.
Seduh dengan 1 gelas air. Kemudian minum ramuan tersebut 2x sehari.
Hasil penelitian yang dilakukan Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM
tentang pengaruh infus tongkol jagung muda terhadap daya larut batu ginjal
kalsium secara in vitro menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kadar infus dan
kadar kalium yang terlarut dalam larutan, dan batu ginjal kalsium mempunyai
daya larut paling besar dalam infus tongkol jagung muda dengan kadar 5%. Pada
kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan. Adapun bagian
jagung yang digunakan adalah rambut dan tongkol muda, yang dapat digunakan
untuk mengobati : batu empedu, batu ginjal, busung air pada radang ginjal,
busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis, dan
tekanan darah tinggi. Berikut ini ramuan dan takarannya :
·
Batu Empedu
Ramuan:
jagung muda 5 tongkol, herba kumis kucing segar 5 gram, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari.
·
Batu Ginjal
Ramuan:
jagung muda 4 tongkol, rambut jagung 1 genggam, daun Keji Beling segar 8 helai,
dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil,
butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum
Jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.
·
Tekanan Darah Tinggi
Ramuan:
jagung muda 5-7 tongkol, rambut Jagung 1 genggam, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 7 hari.
Penggunaan rambut jagung supaya hati-hati karena tekanan darah dapat turun
dengan cepat.
Tongkol jagung juga dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan
xylitol. Xylitol merupakan senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat dalam
tubuh manusia dengan kecepatan produksi antara 5 sampai dengan 15 gram per
hari. Rumus kimia xylitol dinyatakan sebagai CH2OH(CHOH)3CH2OH dengan berat
molekul sebesar 152,1. Dibandingkan dengan glukosa, xylitol mengalami absorpsi
ke dalam tubuh yang lebih lambat. Dengan demikian, kenaikan glukosa darah yang
tiba-tiba dapat dihambat. Oleh karena alasan inilah, xylitol pun kerap kali
digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi penderita diabetes.
Hal yang menarik lain dari manfaat jagung untuk kesehatan
adalah adanya beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengkomsumsi
jagung manis yang telah dimasak dapat mengurangi resiko menderita penyakit hati
dan kanker. Seorang ahli pakar kesehatan dari Universitas Cornell telah
membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi jagung manis dapat meningkatkan level
antioksidan, walaupun kadar vitamin C dalam jagung tersebut berkurang. Level
antioksidan diukur dengan kemampuannya dalam menangkap radikal bebas yang
menyebabkan kerusakan tubuh dari oksidasi. Jagung manis juga dapat meningkatkan
level ferulic acid yang dapat mencegah kanker.
Tabel 2.3
Kandungan Gizi dalam 100 g Jagung Manis
Komponen |
Kadar |
Karbohidrat (g) |
19 |
Gula (g) |
3,2 |
Serat (g) |
2,7 |
Kalori (kkal) |
90 |
Protein (g) |
3,2 |
Lemak (g) |
1,2 |
Vitamin A, setara dg 10 g |
1 % |
Folat (Vit. B9), 46 g |
12% |
Vitamin C, 7 mg |
12% |
Besi, 0,5 mg |
4% |
Magnesium, 37 mg |
10% |
Potasium, 270 mg |
6% |
Air (g) |
24 |
2.3 Variasi kerajinan dari kulit jagung
1.) Bakwan jagung
Bakwan jagung merupakan
jenis makanan tradisional yang mudah dibuat ,dan enak rasanya .bahan-bahannya
mudah untuk didapatkan .selain rasanya yang enak ,bakwan jagung pun sangat
bermanfaat bagi tubuh kita .rasanya sangat enak jika disajikan dalam keadaan
hangat .
2.) Fresh corn
Fresh corn merupakan makanan
yang sangat digemari oleh semua kalangan .terlebih lagi di kalangan anak-anak
karena rasanya yang lezat .cara pembuatannya juga sangat mudah ,jagungnya
tinggal direbus dan ditambahkan saos seseuai selera
3.) Pop corn
Pop corn merupakan makanan
yang sangat digmari oleh masyarakat indonesia terlebih oleh anak remaja karena
popcorn merupakan makanan yang enak ,lezat ,dan cara pembuatannya juga mudah
.pop corn tersedia dalam banyak rasa.
2.4 Cara Membuat lampu hias dari kulit jagung
Bahan dan Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan lampu
hias dari kulit jagung :
1.
Kulit Jagung
2.
Kawat
3.
Lem
4.
Bambu sebagai kerangka lampu hias
5.
Gunting
6.
Lem
7.
Bola lampu dan kabel
Cara
Pembuatannya :
1.
Pilih kulit jagung yang sudah
dianggap cocok.
2.
Kemudian kulit jagung dilepaskan
satu persatu dan dipilih sesuai lembarannya.
3.
Lembaran daun pertama hingga daun
ketiga dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang terbaik.
4.
Jemur kulit jagung dibawah sinar
matahari sampai kering.
5.
Anyam kulit jagung yang telah
dijemur sehingga menjadi kap lampu hias
6.
Tempelkan kap yang telah jadi dengan
menggunakan lem ke kerangka lampu yang terbuat dari bambu
7.
Tunggu hingga lem mengering, dan
pastikan kap lampu telah menyatu dengan kuat ke kerangka bambu
8.
Hias kap lampu yang telah jadi sesuai selera
,dapat menggunakan pelitur lalu tunggu
hingga mengering
9.
Pasang lampu pada kap yang telah
dihias
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Tempat Dan Waktu Penelitian
1.
Pembuatan kerajinan kulit
jagung tahap I dilaksanakan di rumah Ririn Agustin di jalan Sersan Anwar Bay
kel. Bagan pete Perumahan Nusa RT 01. Pada tanggal 13 februari 2013
2.
Pembuatan kerajinan kulit
jagung II dilaksanakan di pendopo sekolah, pada tanggal 21 Maret 2013.
3.
Pembuatan kerajinan kulit
jagung dilakukan di rumah
4.
Uji organoleptik untuk
mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap dari kerajinan di kulit jagung di
SMAN 11 Kota Jambi di Indah jalan Sersan Anwar Bay.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kerajinan kulit jagung adalah kulit jagung, cat
pernis, bambu, lem, dan gunting.
3.2.2
Alat untuk uji
Organoleptik
Uji organoleptik
menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Angket dibagikan kepada panelis
yang telah melihat kerajinan kulit jagung yang dibuat. Sampel yang diambil
adalah sebanyak 120 orang siswa SMAN 11 Jambi.
3.3
Prosedur kerja atau cara kerja
3.3.1
Pembuatan kerajinan
kulit jagung
1.)Kerajinan
bunga dari kulit jagung (sampel 1)
Bahan
dan Alat yang digunakan untuk kerajinan pembuatan Bunga dari kulit jagung :
• Kulit
Jagung
• Gunting
• Pewarna
/ Wantex
• Lem
• Kawat
• Kawat
ikat
• Biji
pohon karet
• Benang
dan jarum
Cara Pembuatannya :
1. Ambil
kulit jagung yang sebelumnya sudah di jemur terlebih dahulu
2. Gunting
kulit jagung seperti bentuk kelopak bunga dan daun.
3. Rendam kulit jagung yang sudah
berbentuk seperti kelopak bunga dan biji karet ke dalam pewarna sesuai selera
selama 30menit
4. Setelah direndam,jemur kulit jagung di
tempat yang tidak terlalu panas agar tidak merusak tekstur kulit jagung
5. Setelah semuanya kering ,rekatkan dua
pola kelopak bunga yang sudah dijemur tadi menjadi satu dengan menggunakan lem
agar kuat
6. Di tengah lapisan kelopak tadi ,diberi
kawat ikat.lalu kawat tersebut dijahit di kulit jagung(bagian tengah)
7. Satukan 4 kelopak bunga dengan
menggunakan kawat ,setelah itu tempelkan biji karet yang sudah diwarnai di
tengahnya .
8. Setelah
bunga selesai ,rekatkan daun dibawahnya
9. Setelah itu ,satukan bunga dan daun ke
kawat yang kuat untuk menjadi batang .kemudian lilitkan kawat ikat di bunga
tadi ke kawat batang tersebut .setelah itu ,ambil kawat lilit yang berwarna
hijau kemudian lilitkan melingkar di
kawat batang .lilitlah serapi mungkin
10. Setelah
selesai ,letakkan bunga di dalam vas
11. Bunga hias dari kulit jagung yang cantik
pun siap digunakan untuk memperindah ruangan anda
2.)Kerajinan
kap lampu dari kulit jagung (sampel 2)
Alat dan bahan:
• Kulit
jagung
• Lem
• Bambu
• Gunting
• Cat
• Stick
es krim
• Lampu,kabel
• Kawat
• Cat
lukis
Cara pembuatan:
1. Ambil kulit jagung yang telah
terkumpul, dijemur hingga kering di tempat yang tidak terlalu panas selama 3
hari.
2. Sementara kulit jagung dijemur, ambilah
bambu ,bersihkan ,kemudian potong menjadi 4 bagian yang sama panjang ,lalu buat
kerangka seperti kubus .
3. Setelah selesai di jemur ,potong kedua
ujung kulit jagung ,kemudian potong lagi kulit jagung menjadi 3bagian yyang
sama besar
4. Ambil kulit jagung yang sudah dipotong
,kemudian anyamlah sampai berbentuk persegi panjang .buatlah sampai menjadi 4
anyaman yang sama panjang
5. Setelah itu ,rekatkan anyaman kulit
jagung yang kita buat tadi ke kerangka bambu dengan menggunakan kawat agar
lebih kuat .
6. Buatlah kerangka atap dengan menggunakan
stik es yang berbentuk seperti atap rumah
7. Setelah selesai membuat kerangka atap
,buatlah atap dari stik es dan kulit jagung yang sudah dijahit seperti atap
.setelah itu rekatkan atap di atas kerangka bambu tadi .
8. Gambar/warnai
dinding kap lampu tadi dengan menggunakan cat lukis
9. Pasang
lampu didalamnya ,lampu hias yang cantik pun siap untuk digunakan
3.)kerajinan
tempat tisu (sampel 3)
Alat dan bahan :
• Kulit
jagung
• Kotak
kardus
• Lem
• Gunting
• Cat
pernis
Cara pembuatan :
1. Jemur
kulit jagung di tempat yang tidak terlalupanas
2. Sementara kulit jagung dijemur,Gunting kotak kardus sesuai
ukuran ,kemudian lubangi bagian atasnya
berbentuk persegi panjang dengan menggunakan gunting
3. Setelah itu ,gunting kulit jagung yang
sudah dijemur tadi berbentuk setengah lingkaran dan persegi panjang.
4. Tempelkan kulit jagung yang berbentuk
setengah lingkaran tadi dengan menggunakan lem di sisi samping kotak kardus
sesuai pola .setelah itu tempelkan kulit jagung yang berbentuk persegi panjang
dibagiian atasnya .
5. Lakukan langkah ke-4 samput seluruh
bagian dari kotak kardus tertutupi oleh jagung
6. Hias
tempat tisu sesuai selera
7. Tempat
tisu yang cantik pun siap untuk digunakan
3.3.2
Penelitian
dengan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap
kerajinan kulit jagung.
Setelah
selesai membuat kerajinan kulit jagung, kami mengujicobakannya pada beberapa
responden, kemudian para responden diminta untuk mengisi angket yang telah
diberikan. Angket yang telah diisi, kemudian didata dan dihitung persentasenya.
3.4 Rancangan Percobaan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
rancangan percobaan observasi kualitatif. Hasil kerajinan dari kulit jagung
yang telah dibuat, diamati kualitasnya dengan cara diujicobakan kepada …
responden/panelis yang telah mengamati produk tersebut diberi angket untuk
diisi.
Angket
tersebut berisi pendapat tentang kualitas (sangat bagus, bagus, biasa, tidak
bagus, sangat tidak bagus), dapat tidaknya kulit jagug sebagai alternatif
sumber bahan baku kerajinan, dapat tidaknya mengurangi jumlah sampah organik
yang ada di lingkungan sekitar, …
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
cara literatur, percobaan, uji organoleptik, dan penyebaran angket. Data yang
didapat dengan studi literature berasal dari beberapa website di Internet, yang
kemudian digabunggkan dan ditulis pada bab II.
Percobaan
membuat kulit jagung dilakukan dalam… tahap. Tahap pertama, pada tanggal 13
februari sampai 21 maret 2013, adalah saat pertama kali membuat kerajinan kulit
jagung, sehingga tim kami masih belum dapat bereksperimen dengan bahan-bahan
yang ada. Hasil dari percobaan tahap pertama belum memuaskan. Percobaan tahap
kedua dilakukan… Responden kemudian diberi angket untuk diisi. Data yang
diperoleh dari angket kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam bentuk persentase.
Cara
menghitung persentase sebagai berikut.
X —
x 100% ∑X |
Keterangan:
X =
jumlah responden yang memilih
∑X
= jumlah total responden
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
A.
Tabel Hasil Uji Organoleptik tentang Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap
kerajinan kulit jagung
Tabel 1A(lampu hias)
No. |
Kategori kualitas |
Percobaan1 (Lampu Hias) |
Percobaan2 (Bunga hias) |
Percobaan3 (tempat tisu) |
1 |
Sangat bagus |
29,57 % |
9,85 % |
14,08 % |
2 |
Bagus |
59,15 % |
60,56 % |
45,07 % |
3 |
Biasa |
11,26 % |
29,57 % |
40,84 % |
4 |
Tidak bagus |
0 % |
0 % |
0 % |
5 |
Sangat tidak bagus |
0 % |
0 % |
0 % |
Tabel 2
No. |
Kerajinan yang Disukai |
Persentase |
1 |
Sampel
1(lampu hias) |
70,42% |
2 |
Sampel
2(bunga hias) |
18,3% |
3 |
Sampel
3(tempat tissue) |
11,2% |
Tabel 4
No. |
Adakah kemiripan kerajinan ini
dengan kulit jagung ? |
Persentase |
1 |
Ada |
35,21 % |
2 |
Tidak |
14,084 % |
3 |
Sedikit |
45,070 % |
4 |
Tidak Tahu |
5,63 % |
Tabel 5
No. |
Kemungkinan menjadi alternative
kerajinan baru |
Persentase |
|
1 |
Dapat |
94,36 % |
|
2 |
Tidak |
5,63 % |
Tabel 6
No |
Kemungkinan mengurangi sampah organic |
persentase |
1 |
Dapat |
98,59 % |
2 |
Tidak |
1,4 % |
B.
Analisis Hasil Organoleptik
Setelah
dilakukan pengujian dan responden diminta mengisi angket, didapatkan data
sebagai berikut. :
1. Dari segi rasa ,pada
percobaan pembuatan lampu hias 59,154 % respoden menyatakan lampu hias dari
kulit jagung itu bagus ,29,577 % responden menyatakan sangat bagus ,11,267 %
responden menyatakan biasa ,0 % menyatakan tidak bagus ,0 %menyatakan sangat
tidak bagus .pada percobaan pembuatan bunga hias , 60,56 % responden menyatakan bunga hias dari kulit jagung itu
bagus ,29,57 % responden menyatakan biasa
, 9,58 % menyatakan sangat bagus , 0 % menyatakan tidak bagus , 0 % menyatakan
sangat tidak bagus .pada percobaan pembuatan tempat tissue ,45,07 % responden
menyatakan tempat tissue dari kulit jagung itu bagus , 40 ,84 % responden
menyatakan biasa ,14,08 % responden menyatakan sangat bagus ,0 % menyatakan
tidak bagus , 0 % menyatakan sangat tidak bagus .
2. Dari 3 macam variasi
kerajinan kulit jagung yaitu lampu hias ,bunga hias ,dan tempat tissue . 70,42
% responden menyatakan lebih menyukai kerajinan lampu hias dari kulit jagung ,
18,3 % menyatakan menyukai bunga hias , dan 11,2 % menyatakan menyukai tempat tissue
.
3. Untuk sampel 1,2,dan 3
.percobaan pembuatan kerajinan dari kulit jagung ,sebanyak 45,070 % responden
berpendapat kerajinan kulit jagung ini sedikit mirip dengan limbah kulit jagung
, 35,21 % responden berpendapat ada kemiripan dengan limbah kulit jagung ,
14,084 % berpendapat tidak ada kemiripan dengan limbah kulit jagung ,dan 5,63 %
responden berpendapat tidak tahu .
4. Untuk sampel 1,2,dan 3
percobaan pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung . mayoritas responden
(94,36 %) optimis akan kemungkinan
kerajinan kulit jagung ini menjadi alternative sumber kerajinan baru ,
sedangkan sisanya (5,6 %) menyatakan kerajinan dari kulit jagung ini tidak
dapat menjadi alternative sumber kerajinan baru
5. Pasa sampel 1,2,dan 3
percobaan pembuatan kerajinan dari kulit jagung ,mayoritas responden (98,59 %)
menyatakan bahwa kerajinan dari limbah kulit jagung ini dapat mengurangi sampah
organic di lingkungan dan sisanya , sebanyak 1,4 % responden menyatakan bahwa
kerajinan dari kulit jagung ini tidak dapat mengurangi sampah organikdi
lingkungan .
Dari data diatas dapat dilihat bahwa
pada dasarnya kulit jagung dapat dijadikan alternative sumber kerajinan baru
yang bagus dan cukup disukai
4.2 Pembahasan
Kulit jagung yang biasanya dibuang dan
dibiarkan membusuk bersama-sama dengan sampah yang lain ternyata mempunyai
serat yang cukup kuat dan bias dijadikan bahan untuk membuat kerajinan yang
bagus ,indah dan menarik .
Kulit
jagung memiliki banyak manfaat ,sungguh saying jika harus dibuang dan menjadi
sampah yang kadang malah menjadi limbah yang merugikan .oleh karena itu banyak yang berinisiatif
untuk mengolah limbah kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna
Cara
pengolahan limbah kulit jagung yang lain adalah mengolahnya menjadi barang
kerajinan yang indah dan menarik .cara mengolah kulit jagung menjadi lampu hias
,bunga hias , dan tempat tissue merupakan cara mengolah kulit jagung yang mudah
dan tidak membutuhkan biaya yang mahal sehingga dapat dilakukan oleh semua
kalangan .adapun salah satu cara pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung,
yaitu cara pembuatan lamu hias. Adapun cara-caranya sebagai berikut :
1.
Pilih kulit jagung yang sudah
dianggap cukup umur, sekitar 3 bulan.
2.
Kemudian kulit jagung dilepaskan
satu persatu dan dipilih sesuai lembarannya.
3.
Lembaran daun pertama hingga daun
ketiga dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang terbaik.
4.
Jemur kulit jagung dibawah sinar
matahari sampai kering.
5.
Anyam kulit jagung yang telah
dijemur sehingga menjadi kap lampu hias
6.
Tempelkan kap yang telah jadi dengan
menggunakan lem ke kerangka lampu yang terbuat dari bamboo dan kawat
7.
Tunggu hingga lem mengering, dan
pastikan kap lampu telah menyatu dengan kuat ke kerangka bambu
8.
Hias kap lampu yang telah jadi
sesuai selera ,dapat menggunakan pelitur
lalu tunggu hingga mengering
9.
Pasang lampu pada kap yang telah
dihias
Cara diatas merupakan salah satu cara
pengolahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan yang banyak manfaatnya, yaitu
menjadi lampu hias yang cantik dan menarik .dan ketika kami mengujicobakannya
kepada responden tentang komentar mereka setelah melihat kerajinan dari limbah
kulit jagung ,ternyata hasilnya cukup menyenangkan. Banyak yang menyukai hasil
kerajinan dari limbah kulit jagung yaitu kerajinan lampu hias ,bunga hias dan
tempat tissue .dan hasilnya 70,42 % menyukai lampu hias ,18,3 % menyukai bunga
hias ,dan 11,3 % menyukai tempat tissue .dari hasil tersebut dapat dilihat
lebih dari 50 % responden paling menyukai kerajinan lampu hias . dengan
persentase ter sebut ,sangat mudah membuat kerajinan dari limbah kulit jagung
menjadi alternative sumber kerajinan baru yang diminati oleh masyarakat .karna
hasil kerajinan yang berasal dari limbah kulit jagung sangat menarik dan bias
mempunyai nilai jual yang tinggi dan digemari masyarakat .
Mengolah
limbah kulit jagung menjadi alternative sumber kerajinan baru dapat turut
membantu mengurangi jumlah sampah organic yang ada di lingkungan masyarakat
sekitar ,sebagaimana yang telah
dinyatakan oleh 98,6 % responden pada
angket yang telah kami bagikan .dengan mengolah sampah organic ,seperti kulit
jagung pemasalah sampah yang melanda Indonesia dapat dihindari .
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.1
Kesimpulan
1)
Limbah kulit jagung yang
dianggap tidak berguna lagi bagi masyarakat dapat diolah menjadi barang
kerajinan yang indah dan memiliki nilai jual yang tinggi.
2)
Langkah-langkah mengolah
kulit jagung menjadi barang kerajinan kap lampu yaitu: Pilih kulit jagung yang sudah
dianggap cukup umur, sekitar 3 bulan.Kemudian kulit jagung dilepaskan
satu persatu dan dipilih sesuai lembarannya. Lembaran daun pertama hingga daun
ketiga dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang terbaik.Jemur
kulit jagung dibawah sinar matahari sampai kering.Anyam kulit jagung yang telah
dijemur sehingga menjadi kap lampu hias. Tempelkan kap yang telah jadi dengan
menggunakan lem ke kerangka lampu yang terbuat dari bamboo dan kawat. Tunggu
hingga lem mengering, dan pastikan kap lampu telah menyatu dengan kuat ke
kerangka bambu. Hias kap lampu yang telah jadi sesuai selera ,dapat menggunakan
pelitur lalu tunggu hingga mongering. Pasang
lampu pada kap yang telah dihias
3)
Mayoritas
responden/panelis menyukai barang kerajinan sebagai kerajinan yang mempunyai
nilai seni dan nilai guna yang tinggi. Mayoritas responden menyukai lampu hias
sebagai kerajinan. Mayoritas responden (29,577%) menyatakan bahwa lampu hias
sangat bagus, (59,154%) menyatakan bagus, dan (11,267%)menyatakan biasa, serta
bentuknya tidak mempunyai kemiripan dengan limbah kulit jagung (14,084%). Mayoritas
responden (70,42%) menyatakan bahwa lebih menyukai lampu hias, sebanyak (18,3%)
menyukai bunga, dan sebanyak (11,2%) menyukai tempat tissue. Mayoritas
responden (94,36%) optimis pembuatan kerajinan limbah kulit jagung dapat
menjadi alternative kerajinan baru dan mayoritas responden (98,59%) menyatakan
optimis bahwa kerajinan limbah kulit jagung ini dapat mengurangi jumlah sampah
organic di lingkungan.
1.2
Saran
Setelah dilakukan
penelitian dan percobaan, tim memberikan saran sebagai berikut.
1)
Pengolahan barang
kerajinan kulit
jagung sebaiknya disosialikan kepada masyarakat luas, karna barang kerajinan
tersebut merupakan barang kerajinan yang bagus dan indah. Dan juga mempunyai
nilai jual yang tinggi.
2)
Sebaiknya
penelitian tentang pemanfaatan sampah yang memiliki nilai guna seperti kulit
jagung semakin sering dilakukan mengingat sampah pada saat sekarang ini telah
menjadi masalah besar yang melanda bangsa ini.
3)
Sebaiknya
inovasi pada segala bidang pemanfaatan limbah pada umumnya, semakin
dikembangkan dan diperbaharui mengingat zaman yang semakin berkembang serta kebutuhan
pangan dan teknologi.
4)
Sebaiknya pemerintah semakin aktif untuk menyokong atau
memberi dorongan kepada peneliti-peneliti dalam bidang apapun pada umumnya dan
biologi pada khususnya.
No comments:
Post a Comment