Sebagai muslim yang sejati,
kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu
yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan,
amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia
maupun di akhirat kelak. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka
tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Kegembiraan kita terhadap datangnya
bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyyah (mendidik)
diri, keluarga dan masyarakat kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada
Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan
dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga kini masih menghadapi berbagai
macam persoalan besar. Kita tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang
sedang mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman
dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya
malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita dari
rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.
Ramadhan merupakan bilangan hari,
yang berlalu dengan cepat dan menjadi saksi ketaatan bagi orang-orang yang
taat, sekaligus sebagai saksi bagi para tukang maksiat atas semua perbuatan
maksiatnya.
…
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah
begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena
menginginkan dua, dapat dua tidak terasa nikmat karena menginginkan tiga dan
begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi,
apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak
orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari
apa yang kita peroleh.
.….
Puasa mendidik seseorang untuk
memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan
membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar.
…..
Ada tiga golongan orang yang tidak
ditolak do’a mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).
…
Tujuan ibadah puasa adalah untuk
menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia siap mencari sesuatu yang
menjadi puncak kebahagiaannya; menerima sesuatu yang menyucikannya, yang di
dalamnya terdapat kehidupannya yang abadi, mematahkan permusuhan nafsu terhadap
lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang-orang yang
menderita kelaparan di antara orang-orang miskin; menyempitkan jalan setan pada
diri hamba dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan minuman; puasa adalah
untuk Tuhan semesta alam, tidak seperti amalan-amalan yang lain, ia berarti
meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya kepada Allah Ta 'ala; ia
merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, sebab para hamba mungkin bisa
diketahui bahwa ia meninggalkan hai-hal yang membatalkan puasa secara nyata,
tetapi keberadaan dia meninggalkan hal-hal tersebut karena Sembahannya, maka
tak seorangpun manusiayang mengetahuinya, dan itulah hakikat puasa.
……
Saudaraku kaum muslimin, agar
sempurna puasamu, sesuai dengan tujuannya, ikutilah langkah-langkah berikut ini
:
Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa; Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Makan sahurlah kalian,
sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah. " HR.'Al-Bukhari dan
Muslim)
Segeralah berbuka jika matahari
benar-benar telah tenggelam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Manusia senantiasa dalam
kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur . "
(HR. Al-Bukhari, I\luslim dan At-Tirmidz)
.......
Hendaknya puasa tidak membuatmu
keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab
sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa
membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji dengan seorang yang
jahil atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia dengan perbuatan serupa. Nasihati
dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Puasa adalah perisai, bila
suatu hari seseorang dari kama beupuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan
berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata
'Sesungguhnya aku sedang puasa" (HR. Al- Bukhari, Muslim dan para penulis
kitab Sunan)
………
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sangat membenci tidur sebelum shalat Isya' dan berbicara sesudahnya, kecuali
dalam hal-hal yang baik, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu
Mas'ud : "Tidak diperkenankan bercakap-cakap di malam hari kecuali bagi
orang yang sedang mengerjakan shalat atau sedang bepergian. " (HR. Ahmad,
As-Suyuti menandainya sebagai hadits hasan).
……..
Maka sudah selayaknya -terutama di bulan
Ramadhan- setiap muslim segera tidur setelah melaksanakan shalat tarawih, dan
secepatnya bangun di akhir malam, kemudian shalat malam dan menyibukkan diri
dengan dzikir, do'a, istighfar dan taubat sebelum dan seusai sahur hingga
shalat fajar. Tetapi lebih utama lagi jika ia habiskan malam harinya dengan
membaca dan mempelajari Al-Qur'an, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi
shallallahu a'alaihi wasallam bersama Jibril 'alaihis salam.
……..
Ketahuilah, bahwa dampak teringan
akibat berlebih-lebihan dalam makan dan minum adalah banyak tidur dan malas
melaksanakan shalat tarawih serta membaca Al-Qur'an, baik di waktu malam atau
di siang hari. Barangsiapa yang banyak makan dan minumnya, maka akan banyak
tidurnya sehingga tidak sedikit kerugian yang menimpanya.
Karena ia telah menyia-nyiakan detik-detik Ramadhan yang mulia dan sangat
berharga yang tidak dapat digantikan dengan waktu lain serta tidak ada yang
menyamainya. Ketahuilah bahwa waktumu terbatas dan detak nafasmu terkalkulasi
rapi, sedangkan dirimu nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas waktumu, dan
kamu akan diganjar atas perbuatan yang kamu lakukan di dalamnya. Maka janganlah
sekali-kali kamu menyia-nyiakannya tanpa amal perbuatan dan jangan kamu biarkan
umurmu pergi percuma, terutama pada bulan dan musim yang mulia dan agung ini.
……
Kewajiban orang yang berpuasa :
Orang yang berpuasa, juga lainnya,
wajib menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah (menyebutkan kejelekan orang
lain), namimah (mengadu domba), laknat mendo'akan orang dijauhkan dari rahmat
Allah) dan mencaci-maki. Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah dan perutnya
dari perkataan yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram,
makan dan minum yang haram.
Hendaknya makananmu dari yang halal.
Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada
bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang
halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
…..
Jika dicaci maki, supaya mengatakan:
"Saya berpuasa," dan jangan membalas mengejek orang yang mengejeknya,
memaki orang yang memakinya, membalas kejahatan orang yang berbuat jahat
kepadanya; tetapi membalas itu semua dengan kebaikan agar mendapatkan pahala
dan terhindar dari dosa.
…….
Manfaatkan bulan Ramadhan dengan
sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan didalamnya, yakni membaca
Al-Qur'anul Karim. Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam pada setiap malam di
bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk
membacakan Al-Qur'an baginya. (HR. AL-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas
radhiallahu 'anhu).Dan pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada
teladan yang baik bagi kita.
…….
Perbanyaklah bersedekah dan berbuat
kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan
kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam adalah orang yang paring dermawan, dan beliau lebih dermawan
ketika bulan Ramadhan.
……
sebagai simbol dari rasa solidaritas
itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar
dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan
umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang
miskin dan menderita, pi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan
demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila
harta, kikir dan sebagainya. Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 9:103).
No comments:
Post a Comment