BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara tropis dan posisinya terletak pada
garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam
sektor pertanian. Produktivitas pertaniandi Indonesia setiap tahunnya tergolong
cukup tinggi. Meskipun demikian, pertanian selalu membawa hasil sampimgan atau
limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen.
Jagung
merupakan tanaman yang populer di dunia khusunya indonesia .jagung disukai
semua lapisan masyarakat
baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat
berekonomi menengah keatas,jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai
sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya
di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil
minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah
tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai
sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga
sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Sebagai salah satu sentra produksi, jagung berpotensi untuk menghasilkan
limbah yang berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi jagung dalam setiap
panen. Sebagian besar masyarakat jarang memanfaatkan limbah kulit jagung
tersebut. Biasanya setelah proses pemanenan jagung, limbahnya dibuang dan
dibakar begitu saja.
Di sisi lain, sektor industri kerajinan membutuhkan bahan baku yang harus
tersedia sepanjang waktu. Penyediaan bahan baku merupakan prasyarat penting
bagi pengembangan usaha industri kerajinan. Oleh karena itu, limbah kulit
jagung adakalanya dimanfaatkan menjadi bahan baku, khususnya bahan baku
kerajinan.
Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui cara mengolah kulit jagung dalam
rangka pemanfaatan sampah organik di lingkungan, tim kami menulis karya ilmiah
ini yang berjudul ” Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung menjadi Alternatif Bahan Baku
Kerajinan Bernilai Tinggi.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
dengan paparan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari karya ilmiah
ini adalah :
1.
Bagaimanakah
memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna ?
2.
Bagaimanakah
cara mengolah kulit jagung menjadi barang kerajinan yangg mempunyai nilai jual
?
3.
Bagaimanakah
tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung ?
1.3
Tujuan masalah
Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan
cara memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna
2.
Mendeskripsikan
cara mengolah kulit jagung menjadi barang yang mempunyai nilai jual
3.
Mendeskripsikan
tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung
1.4
Asumsi dan batasan masalah
1.4.1
Asumsi
Dalam
penulisan karya ilmiah ini , penulis berasumsi bahwa limbah kulit jagung mempunyai
bahan yang kuat , baik dan bisa dibuat untuk barang
kerajinan yang mempunyai nilai jual di
masyarakat .
1.4.2
Batasan masalah
1)
Yang
akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah sebatas pengolahan kulit jagung
menjadi barang kerajinan yang berguna
2)
Pengolahan
limbah kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna .yang dilakukan
penulis adalah sebatas pengolahan sederhana atau secara tradisional tanpa
menggunakan alat
yang canggih dan modern
1.5
Metode pengamatan
Metode
pengamatan yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan
pengisian angket, percobaan , dan
menggunakan media internet.
1.6
Manfaat
Manfaat
dari penelitian ini adalah
1.
Sebagai
salah satu upaya mengurangi sampah organik di lingkungan
2.
Sebagai
salah satu usaha mengambil manfat dari sampah organik
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1
Asal-usul
tanaman jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah
satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok.Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari
biji), dibuat tepung (dari biji dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).Tongkol
jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Berdasarkan
bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).
Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan
(Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di
selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa
jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea
mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang
berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen
dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya
digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays
ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies
tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.
Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
Jagung merupakan tanaman berumah
satu (monoecious), yaitu letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina dalam
satu tanaman. Dalam taksonominya jagung termasuk dalam ordo Tripsaceae, famili
Poaceae, sub famili Panicoideae, genus Zea, dan spesies Zea mays.
2.2
Manfaat tanaman jagung
Tanaman
jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung
merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Di daerah
Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini
tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali
gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain:
·
Batang
dan daun muda: pakan ternak
·
Batang
dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
·
Batang
dan daun kering: kayu bakar
·
Batang
jagung: lanjaran (turus)
·
Batang
jagung: pulp (bahan kertas)
·
Buah
jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng
·
Biji
jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun,
bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku
industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.
Jadi
selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari
biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).
Disamping itu beberapa penelitian
menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam jagung sangat
bermanfaat bagi kesehatan, antara lain :
a. Zat Gizi Pemberi Energi atau Zat Gizi Energitika
Zat pemberi gizi terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat ini
dalam proses oksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Tubuh akan mengubah panas menjadi energi gerak atau mekanis. Energi yang
dihasilkan dinyatakan dalam satuan kalori. Energi ini diubah oleh tubuh menjadi
tenaga untuk aktivitas otot.
b. Zat Gizi Pembentuk Sel Jaringan Tubuh atau Plastika
Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh terdiri dari protein, berbagai mineral,
dan air. Meskipun protein termasuk juga kelompok energitika, fungsi pokoknya
adalah untuk membentuk sel jaringan tubuh.
c. Zat Gizi Pengatur Fungsi dan Reaksi Biokimia di dalam Tubuh atau Zat
Gizi Stimulansia
Zat gizi ini berupa berbagai macam vitamin. Fungsi vitamin mirip dengan fungsi
hormon. Perbedaannya, hormon dibuat di dalam tubuh, sedangkan vitamin harus
diambil dari makanan.
Dalam jagung kaya akan energi, vitamin, bahkan mineral. Kandungan zat-zat
tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun sel-sel otot dan tulang, membangun
sel-sel otak dan sistem saraf, mencegah sembelit menurunkan resiko terkena
kanker dan jantung, dan mencegah gigi berlubang. Serat jagungnya membantu
melancarkan pencernaan.
Menurut sumber literatur lain, jagung juga berkhasiat untuk dijadikan
obat. Adapun jagung yang digunakan adalah jagung yang dapat ditemui di
pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Berikut adalah beberapa jenis
penyakit yang dapat ditanggulangi oleh jagung, antara lain :
·
Melancarkan Air Seni
Sebanyak 50 g rambut jagung segar dicuci, direbus dengan 1 liter air
sampai airnya tinggal setengah. Ramuan diminum 2x sehari
·
Hipertensi
Segenggam rambut jagung dicuci, direbus dengan 1 liter air. Air
rebusannya untuk diminum 2x sehari. Setelah tekanan darah turun, ramuan ini
tetap diminum 1x sehari.
·
Diabetes
Sebanyak 50g rambut jagung dicuci, direbus dengan 2 gelas air. Air
rebusan ini untuk diminum 2x sehari.
·
Melancarkan ASI
Beberapa biji jagung tua disangrai sampai meretak dan garing. Makan
sebagai kudapan, atau cukup jagung direbus saja
·
Luka Bekas Cacar air
Sebanyak 10 buah jagung muda diparut lalu dibalurkan ke luka bekas cacar
air. Ulangi selama beberapa hari.
·
Diare
Tongkol jagung dicuci dan ditumbuk sampai halus. Seduh dengan 1
gelas air. Kemudian minum ramuan tersebut 2x sehari.
Hasil penelitian yang dilakukan Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM
tentang pengaruh infus tongkol jagung muda terhadap daya larut batu ginjal
kalsium secara in vitro menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kadar infus dan
kadar kalium yang terlarut dalam larutan, dan batu ginjal kalsium mempunyai
daya larut paling besar dalam infus tongkol jagung muda dengan kadar 5%. Pada
kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan. Adapun bagian
jagung yang digunakan adalah rambut dan tongkol muda, yang dapat digunakan
untuk mengobati : batu empedu, batu ginjal, busung air pada radang ginjal,
busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis, dan
tekanan darah tinggi. Berikut ini ramuan dan takarannya :
·
Batu Empedu
Ramuan: jagung
muda 5 tongkol, herba kumis kucing segar 5 gram, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari.
·
Batu Ginjal
Ramuan: jagung
muda 4 tongkol, rambut jagung 1 genggam, daun Keji Beling segar 8 helai, dan
air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa
kerikil, butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan
minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.
·
Tekanan Darah Tinggi
Ramuan: jagung
muda 5-7 tongkol, rambut Jagung 1 genggam, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 7 hari.
Penggunaan rambut jagung supaya hati-hati karena tekanan darah dapat turun
dengan cepat.
Tongkol jagung juga dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan xylitol.
Xylitol merupakan senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat dalam tubuh
manusia dengan kecepatan produksi antara 5 sampai dengan 15 gram per hari.
Rumus kimia xylitol dinyatakan sebagai CH2OH(CHOH)3CH2OH dengan berat molekul
sebesar 152,1. Dibandingkan dengan glukosa, xylitol mengalami absorpsi ke dalam
tubuh yang lebih lambat. Dengan demikian, kenaikan glukosa darah yang tiba-tiba
dapat dihambat. Oleh karena alasan inilah, xylitol pun kerap kali digunakan
sebagai pengganti sukrosa bagi penderita diabetes.
Hal yang menarik lain dari manfaat jagung untuk kesehatan adalah adanya
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengkomsumsi jagung manis
yang telah dimasak dapat mengurangi resiko menderita penyakit hati dan kanker.
Seorang ahli pakar kesehatan dari Universitas Cornell telah membuktikan bahwa
dengan mengkonsumsi jagung manis dapat meningkatkan level antioksidan, walaupun
kadar vitamin C dalam jagung tersebut berkurang. Level antioksidan diukur
dengan kemampuannya dalam menangkap radikal bebas yang menyebabkan kerusakan
tubuh dari oksidasi. Jagung manis juga dapat meningkatkan level ferulic acid
yang dapat mencegah kanker.
Tabel 2.3 Kandungan Gizi dalam 100 g Jagung Manis
Komponen |
Kadar |
Karbohidrat (g) |
19 |
Gula (g) |
3,2 |
Serat (g) |
2,7 |
Kalori (kkal) |
90 |
Protein (g) |
3,2 |
Lemak (g) |
1,2 |
Vitamin A, setara dg 10 g |
1 % |
Folat (Vit. B9), 46 g |
12% |
Vitamin C, 7 mg |
12% |
Besi, 0,5 mg |
4% |
Magnesium, 37 mg |
10% |
Potasium, 270 mg |
6% |
Air (g) |
24 |
2.3 Variasi kerajinan dari kulit jagung
2.4 Cara Membuat lampu hias dari kulit jagung
Bahan dan
Alat yang digunakan untuk kerajinan dari
kulit jagung
:
1.
Kulit Jagung
2.
Kawat
3.
Lem
4.
Bambu
sebagai kerangka lampu hias
5.
Gunting
6.
Lem
7.
Bola lampu
dan kabel
Cara
Pembuatannya :
1.
Pilih kulit jagung yang sudah dianggap cocok.
2.
Kemudian kulit jagung dilepaskan satu persatu dan dipilih sesuai lembarannya.
3.
Lembaran daun pertama hingga daun ketiga dipisah
karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang terbaik.
4.
Jemur kulit
jagung dibawah sinar matahari sampai kering.
5.
Anyam kulit
jagung yang telah dijemur sehingga menjadi kap lampu hias
6.
Tempelkan
kap yang telah jadi dengan menggunakan lem ke kerangka lampu yang terbuat dari
bambu
7.
Tunggu
hingga lem mengering, dan pastikan kap lampu telah menyatu dengan kuat ke
kerangka bambu
8.
Hias kap lampu yang telah jadi
sesuai selera ,dapat menggunakan pelitur
lalu tunggu hingga mengering
9.
Pasang lampu
pada kap yang telah dihias
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Tempat Dan Waktu Penelitian
1.
Pembuatan kerajinan kulit jagung tahap I
dilaksanakan di rumah Ririn Agustin di jalan Sersan Anwar Bay kel. Bagan pete
Perumahan Nusa Indah RT 01. Pada tanggal 13 februari 2013
2.
Pembuatan kerajinan kulit jagung II
dilaksanakan di pendopo sekolah, pada tanggal 21 Maret 2013.
3.
Pembuatan kerajinan kulit jagung dilakukan
di rumah
4.
Uji organoleptik untuk mengetahui tingkat
kesukaan konsumen terhadap dari kerajinan di kulit jagung di SMAN 11 Kota Jambi
di jalan Sersan Anwar Bay.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan kerajinan kulit jagung adalah kulit jagung, cat pernis, bambu, lem,
dan gunting.
3.2.2
Alat untuk uji Organoleptik
Uji organoleptik menggunakan angket untuk
mengumpulkan data. Angket dibagikan kepada panelis yang telah melihat kerajinan
kulit jagung yang dibuat. Sampel yang diambil adalah sebanyak 120 orang siswa
SMAN 11 Jambi.
3.3
Prosedur kerja atau cara kerja
3.3.1
Pembuatan kerajinan kulit jagung
1.
Kerajinan bunga dari kulit jagung (sampel
1)
Bahan dan
Alat yang digunakan untuk kerajinan pembuatan Bunga dari kulit jagung :
·
Gunting
·
Pewarna / Wantex
·
Lem
·
Kawat
·
Tempayan 5 buah
Cara Pembuatannya :
1.
Pilih kulit jagung.
2.
Kemudian kulit jagung dilepaskan
satu persatu dan dipilih.
3.
2.
Kerajinan kap lampu dari kulit jagung
(sampel 2)
Alat dan bahan:
·
Kulit jagung
·
Lem
·
Bambu
·
Gunting
·
Cat
Cara pembuatan:
1.
Ambil kulit jagung yang telah terkumpul,
dijemur hingga kering di tempat yang tidak terlalu panas selama 3 hari.
2.
Sementara kulit jagung dijemur, ambilah
bambu dan dighaluskan memakai amplas.
3.
Kulit jagung dilapisi menggunakan cat
pernis.
4.
Kulit jagung dibuka satu persatu dan
dipotong ujungnya dengan menggunakan gunting.
5.
Kulit jagung yang sudah di cat dengan
menggunakan pernis dijemur hingga kering dan mengkilap.
3. Kerajinan tempat tissue dari kulit
jagung (sampel 3)
Alat dan bahan:
·
Kulit jagung
·
Lem
Cara pembuatan:
3.3.2
Penelitian
dengan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap
kerajinan kulit jagung.
Setelah selesai membuat kerajinan kulit jagung, kami
mengujicobakannya pada beberapa responden, kemudian para responden diminta
untuk mengisi angket yang telah diberikan. Angket yang telah diisi, kemudian
didata dan dihitung persentasenya.
3.4 Rancangan
Percobaan
Penelitian
dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan observasi kualitatif. Hasil
kerajinan dari kulit jagung yang telah dibuat, diamati kualitasnya dengan cara
diujicobakan kepada … responden/panelis yang telah mengamati produk tersebut
diberi angket untuk diisi.
Angket tersebut berisi pendapat tentang kualitas
(sangat bagus, bagus, biasa, tidak bagus, sangat tidak bagus), dapat tidaknya
kulit jagug sebagai alternatif sumber bahan baku kerajinan, dapat tidaknya
mengurangi jumlah sampah organik yang ada di lingkungan sekitar, …
3.5
Teknik Pengumpulan
Data
Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan cara literatur, percobaan, uji organoleptik,
dan penyebaran angket. Data yang didapat dengan studi literature berasal dari
beberapa website di Internet, yang kemudian digabunggkan dan ditulis pada bab
II.
Percobaan membuat kulit jagung dilakukan dalam… tahap.
Tahap pertama, pada tanggal 13 februari sampai 21 maret 2013, adalah saat
pertama kali membuat kerajinan kulit jagung, sehingga tim kami masih belum
dapat bereksperimen dengan bahan-bahan yang ada. Hasil dari percobaan tahap
pertama belum memuaskan. Percobaan tahap kedua dilakukan… Responden kemudian
diberi angket untuk diisi. Data yang diperoleh dari angket kemudian dikumpulkan
dan ditulis dalam bentuk persentase.
Cara menghitung persentase sebagai berikut.
X —
x 100% ∑X |
Keterangan:
X = jumlah responden yang memilih
∑X =
jumlah total responden
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian
A. Tabel Hasil Uji Organoleptik tentang Tingkat
Kesukaan Konsumen terhadap kerajinan kulit jagung
Tabel
1
No. |
Kategori
kualitas |
Percobaan1 |
Percobaan2 |
1 |
Sangat bagus |
|
|
2 |
Bagus |
|
|
3 |
Biasa |
|
|
4 |
Tidak bagus |
|
|
5 |
Sangat tidak bagus |
|
|
Tabel
2
No. |
Kerajinan yang Disukai |
Persentase |
1 |
Sampel 1 |
|
2 |
Sampel 2 |
|
Tabel
3
No. |
Kemungkinan
Menjadi Sumber |
Percobaan 1 |
Percobaan 2 |
|
1 |
Dapat |
|
|
|
2 |
Tidak |
|
|
|
3 |
Tidak tahu |
|
|
Tabel
4
No. |
Kemungkinan
Mengurangi |
Percobaan 1 |
Percobaan 2 |
|
1 |
Dapat |
|
|
|
2 |
Tidak |
|
|
|
3 |
Tidak tahu |
|
|
B. Analisis Hasil Organoleptik
Setelah dilakukan pengujian dan responden diminta
mengisi angket, didapatkan data sebagai berikut.
1.
2.
4.2 Pembahasan
Kulit jagung yang
biasanya dibuang dan dibiarkan membusuk bersama-sama dengan sampah lain…
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1)
Limbah
kulit jagung yang dianggap tidak berguna lagi bagi masyarakat dapat diolah
menjadi barang kerajinan yang indah dan memiliki nilai jual yang tinggi.
2)
Langkah-langkah
mengolah kulit jagung menjadi barang kerajinan kap lampu yaitu:…
3)
Mayoritas
responden/panelis menyukai barang kerajinan sebanyak…
5.2
Saran
Setelah
dilakukan penelitian dan percobaan, tim memberikan saran sebagai berikut.
1)
Pengolahan
barang kerajinan kulit jagung sebaiknya disosialikan kepada masyarakat
luas, karna barang kerajinan tersebut merupakan barang kerajinan yang bagus dan
indah.
2)
Sebaiknya penelitian tentang pemanfaatan sampah yang
memiliki nilai guna seperti kulit jagung semakin sering dilakukan mengingat
sampah pada saat sekarang ini telah menjadi masalah besar yang melanda bangsa
ini.
3)
Sebaiknya inovasi pada segalas bidang pemanfaatan
limbah pada umumnya, semakin dikembangkan dan diperbaharui mengingat zaman yang
semakin berkembang sertakebutuhan pangan dan teknologi.
No comments:
Post a Comment