Thursday, 10 September 2020

Proposal PKM : Limbah Jagung

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

    

1.1              Latar belakang

 

Indonesia merupakan salah satu Negara tropis dan posisinya terletak pada garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pertanian. Produktivitas pertaniandi Indonesia setiap tahunnya tergolong cukup tinggi. Meskipun demikian, pertanian selalu membawa hasil sampimgan atau limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen.

Jagung merupakan tanaman yang populer di dunia khusunya indonesia .jagung disukai semua lapisan masyarakat baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat berekonomi menengah keatas,jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Sebagai salah satu sentra produksi, jagung berpotensi untuk menghasilkan limbah yang berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi jagung dalam setiap panen. Sebagian besar masyarakat jarang memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut. Biasanya setelah proses pemanenan jagung, limbahnya dibuang dan dibakar begitu saja.

Di sisi lain, sektor industri kerajinan membutuhkan bahan baku yang harus tersedia sepanjang waktu. Penyediaan bahan baku merupakan prasyarat penting bagi pengembangan usaha industri kerajinan. Oleh karena itu, limbah kulit jagung adakalanya dimanfaatkan menjadi bahan baku, khususnya bahan baku kerajinan.

Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui cara mengolah kulit jagung dalam rangka pemanfaatan sampah organik di lingkungan, tim kami menulis karya ilmiah ini yang berjudul ” Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung menjadi Alternatif Bahan Baku Kerajinan Bernilai Tinggi.

 

1.2              Rumusan masalah

 

Berdasarkan dengan paparan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah :

1.   Bagaimanakah memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna ?

2.   Bagaimanakah cara mengolah kulit jagung menjadi barang kerajinan yangg mempunyai nilai jual ?

3.   Bagaimanakah tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung ?

 

1.3              Tujuan masalah

 

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1.   Mendeskripsikan cara memanfaatkan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna

2.   Mendeskripsikan cara mengolah kulit jagung menjadi barang yang mempunyai nilai jual

3.   Mendeskripsikan tingkat kesukaan konsumen terhadap barang kerajinan dari kulit jagung

 

 

1.4              Asumsi dan batasan masalah

 

1.4.1        Asumsi

 

Dalam penulisan karya ilmiah ini , penulis berasumsi bahwa limbah kulit jagung mempunyai bahan  yang kuat , baik dan bisa dibuat untuk barang kerajinan  yang mempunyai nilai jual di masyarakat .

 

1.4.2        Batasan masalah

 

1)                  Yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah sebatas pengolahan kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna

2)                  Pengolahan limbah kulit jagung menjadi barang kerajinan yang berguna .yang dilakukan penulis adalah sebatas pengolahan sederhana atau secara tradisional tanpa menggunakan alat yang canggih dan modern

 

 

1.5              Metode pengamatan

 

Metode pengamatan yang dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket, percobaan , dan menggunakan media internet.

 

 

1.6              Manfaat

 

Manfaat dari penelitian ini adalah

1.                  Sebagai salah satu upaya mengurangi sampah organik di lingkungan 

2.                  Sebagai salah satu usaha mengambil manfat dari sampah organik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN TEORI

 

 

2.1              Asal-usul tanaman jagung

 

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.

Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).

Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).

Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.

Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.
Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.

Jagung merupakan tanaman berumah satu (monoecious), yaitu letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina dalam satu tanaman. Dalam taksonominya jagung termasuk dalam ordo Tripsaceae, famili Poaceae, sub famili Panicoideae, genus Zea, dan spesies Zea mays.

 

2.2              Manfaat tanaman jagung

 

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Di daerah Madura, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain:

·                     Batang dan daun muda: pakan ternak

·                     Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos

·                     Batang dan daun kering: kayu bakar

·                     Batang jagung: lanjaran (turus)

·                     Batang jagung: pulp (bahan kertas)

·                     Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goreng

·                     Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.

 

           Jadi selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).

Disamping itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam jagung sangat bermanfaat bagi kesehatan, antara lain :
a. Zat Gizi Pemberi Energi atau Zat Gizi Energitika
Zat pemberi gizi terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat ini dalam proses oksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk panas. Tubuh akan mengubah panas menjadi energi gerak atau mekanis. Energi yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan kalori. Energi ini diubah oleh tubuh menjadi tenaga untuk aktivitas otot.
b. Zat Gizi Pembentuk Sel Jaringan Tubuh atau Plastika
Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh terdiri dari protein, berbagai mineral, dan air. Meskipun protein termasuk juga kelompok energitika, fungsi pokoknya adalah untuk membentuk sel jaringan tubuh.
c. Zat Gizi Pengatur Fungsi dan Reaksi Biokimia di dalam Tubuh atau Zat Gizi Stimulansia
Zat gizi ini berupa berbagai macam vitamin. Fungsi vitamin mirip dengan fungsi hormon. Perbedaannya, hormon dibuat di dalam tubuh, sedangkan vitamin harus diambil dari makanan.
Dalam jagung kaya akan energi, vitamin, bahkan mineral. Kandungan zat-zat tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun sel-sel otot dan tulang, membangun sel-sel otak dan sistem saraf, mencegah sembelit menurunkan resiko terkena kanker dan jantung, dan mencegah gigi berlubang. Serat jagungnya membantu melancarkan pencernaan.
Menurut sumber literatur lain, jagung juga berkhasiat untuk dijadikan obat.  Adapun jagung yang digunakan adalah jagung yang dapat ditemui di pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang dapat ditanggulangi oleh jagung, antara lain :

·                     Melancarkan Air Seni

Sebanyak 50 g rambut jagung segar dicuci, direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah.  Ramuan diminum 2x sehari

·         Hipertensi

Segenggam rambut jagung dicuci, direbus dengan 1 liter air.  Air rebusannya untuk diminum 2x sehari. Setelah tekanan darah turun, ramuan ini tetap diminum 1x sehari.

·                     Diabetes

Sebanyak 50g rambut jagung dicuci, direbus dengan 2 gelas air.  Air rebusan ini untuk diminum 2x sehari.

·                     Melancarkan ASI

Beberapa biji jagung tua disangrai sampai meretak dan garing.  Makan sebagai kudapan, atau cukup jagung direbus saja

·                     Luka Bekas Cacar air

Sebanyak 10 buah jagung muda diparut lalu dibalurkan ke luka bekas cacar air.  Ulangi selama beberapa hari.

·                     Diare

Tongkol jagung dicuci dan ditumbuk sampai halus.  Seduh dengan 1 gelas air.   Kemudian minum ramuan tersebut 2x sehari.
Hasil penelitian yang dilakukan Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM tentang pengaruh infus tongkol jagung muda terhadap daya larut batu ginjal kalsium secara in vitro menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kadar infus dan kadar kalium yang terlarut dalam larutan, dan batu ginjal kalsium mempunyai daya larut paling besar dalam infus tongkol jagung muda dengan kadar 5%. Pada kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan. Adapun bagian jagung yang digunakan adalah rambut dan tongkol muda, yang dapat digunakan untuk mengobati : batu empedu, batu ginjal, busung air pada radang ginjal, busung perut, hepatitis, kencing manis, radang kandung empedu, sirosis, dan tekanan darah tinggi. Berikut ini ramuan dan takarannya :

·                     Batu Empedu

Ramuan: jagung muda 5 tongkol, herba kumis kucing segar 5 gram, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari.

·                     Batu Ginjal

Ramuan: jagung muda 4 tongkol, rambut jagung 1 genggam, daun Keji Beling segar 8 helai, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.

·                     Tekanan Darah Tinggi

Ramuan: jagung muda 5-7 tongkol, rambut Jagung 1 genggam, dan air 110 ml
Cara pembuatan: dibuat infus.
Cara pemakaian: diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: diulang selama 7 hari.
Penggunaan rambut jagung supaya hati-hati karena tekanan darah dapat turun dengan cepat.

Tongkol jagung juga dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan xylitol. Xylitol merupakan senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat dalam tubuh manusia dengan kecepatan produksi antara 5 sampai dengan 15 gram per hari. Rumus kimia xylitol dinyatakan sebagai CH2OH(CHOH)3CH2OH dengan berat molekul sebesar 152,1. Dibandingkan dengan glukosa, xylitol mengalami absorpsi ke dalam tubuh yang lebih lambat. Dengan demikian, kenaikan glukosa darah yang tiba-tiba dapat dihambat. Oleh karena alasan inilah, xylitol pun kerap kali digunakan sebagai pengganti sukrosa bagi penderita diabetes.

Hal yang menarik lain dari manfaat jagung untuk kesehatan adalah adanya beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengkomsumsi jagung manis yang telah dimasak dapat mengurangi resiko menderita penyakit hati dan kanker. Seorang ahli pakar kesehatan dari Universitas Cornell telah membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi jagung manis dapat meningkatkan level antioksidan, walaupun kadar vitamin C dalam jagung tersebut berkurang. Level antioksidan diukur dengan kemampuannya dalam menangkap radikal bebas yang menyebabkan kerusakan tubuh dari oksidasi. Jagung manis juga dapat meningkatkan level ferulic acid yang dapat mencegah kanker.

  

Tabel 2.3 Kandungan Gizi dalam 100 g Jagung Manis

Komponen

Kadar

Karbohidrat (g)

19

Gula (g)

3,2

Serat (g)

2,7

Kalori (kkal)

90

Protein (g)

3,2

Lemak (g)

1,2

Vitamin A, setara dg 10 g

1 %

Folat (Vit. B9), 46 g

12%

Vitamin C, 7 mg

12%

Besi, 0,5 mg

4%

Magnesium, 37 mg

10%

Potasium, 270 mg

6%

Air (g)

24

 

 

2.3 Variasi kerajinan dari kulit jagung

 

 

 

 

2.4 Cara Membuat lampu hias dari kulit jagung

 

Bahan dan Alat yang digunakan untuk kerajinan dari kulit jagung :

1.                  Kulit Jagung

2.                  Kawat

3.                  Lem

4.                  Bambu sebagai kerangka lampu hias

5.                  Gunting

6.                  Lem

7.                  Bola lampu dan kabel

Cara Pembuatannya :

1.                  Pilih kulit jagung yang sudah dianggap cocok.

2.                  Kemudian kulit jagung dilepaskan satu persatu dan dipilih sesuai lembarannya.

3.                  Lembaran daun pertama hingga daun ketiga dipisah karena lembaran tersebut merupakan kualitas yang terbaik.

4.                  Jemur kulit jagung dibawah sinar matahari sampai kering.

5.                  Anyam kulit jagung yang telah dijemur sehingga menjadi kap lampu hias

6.                  Tempelkan kap yang telah jadi dengan menggunakan lem ke kerangka lampu yang terbuat dari bambu

7.                  Tunggu hingga lem mengering, dan pastikan kap lampu telah menyatu dengan kuat ke kerangka bambu

8.                   Hias kap lampu yang telah jadi sesuai selera ,dapat menggunakan pelitur  lalu tunggu hingga mengering

9.                  Pasang lampu pada kap yang telah dihias

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

 

 

3.1              Tempat Dan Waktu Penelitian

 

1.                  Pembuatan kerajinan kulit jagung tahap I dilaksanakan di rumah Ririn Agustin di jalan Sersan Anwar Bay kel. Bagan pete Perumahan Nusa Indah RT 01. Pada tanggal 13 februari 2013

2.                  Pembuatan kerajinan kulit jagung II dilaksanakan di pendopo sekolah, pada tanggal 21 Maret 2013.

3.                  Pembuatan kerajinan kulit jagung dilakukan di rumah

4.                  Uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap dari kerajinan di kulit jagung di SMAN 11 Kota Jambi di jalan Sersan Anwar Bay.

 

3.2              Alat dan Bahan

 

3.2.1        Alat dan Bahan

 

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan kulit jagung adalah kulit jagung, cat pernis, bambu, lem, dan gunting.

 

3.2.2        Alat untuk uji Organoleptik

 

Uji organoleptik menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Angket dibagikan kepada panelis yang telah melihat kerajinan kulit jagung yang dibuat. Sampel yang diambil adalah sebanyak 120 orang siswa SMAN 11 Jambi.

 

3.3              Prosedur kerja atau cara kerja

 

3.3.1        Pembuatan kerajinan kulit jagung

 

1.                  Kerajinan bunga dari kulit jagung (sampel 1)

Bahan dan Alat yang digunakan untuk kerajinan pembuatan Bunga dari kulit jagung :

·                     Kulit Jagung

·                     Gunting

·                     Pewarna / Wantex

·                     Lem

·                     Kawat

·                     Tempayan 5 buah


Cara Pembuatannya :

1.                  Pilih kulit jagung.

2.                  Kemudian kulit jagung dilepaskan satu persatu dan dipilih.

3.                   

 

2.                  Kerajinan kap lampu dari kulit jagung (sampel 2)

 

Alat dan bahan:

·                     Kulit jagung

·                     Lem

·                     Bambu

·                     Gunting

·                     Cat

Cara pembuatan:

1.                  Ambil kulit jagung yang telah terkumpul, dijemur hingga kering di tempat yang tidak terlalu panas selama 3 hari.

2.                  Sementara kulit jagung dijemur, ambilah bambu dan dighaluskan memakai amplas.

3.                  Kulit jagung dilapisi menggunakan cat pernis.

4.                  Kulit jagung dibuka satu persatu dan dipotong ujungnya dengan menggunakan gunting.

5.                  Kulit jagung yang sudah di cat dengan menggunakan pernis dijemur hingga kering dan mengkilap.

 

3.          Kerajinan tempat tissue dari kulit jagung (sampel 3)

 

Alat dan bahan:

·                     Kulit jagung

·                     Lem

Cara pembuatan:

 

3.3.2        Penelitian dengan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap kerajinan kulit jagung.

 

Setelah selesai membuat kerajinan kulit jagung, kami mengujicobakannya pada beberapa responden, kemudian para responden diminta untuk mengisi angket yang telah diberikan. Angket yang telah diisi, kemudian didata dan dihitung persentasenya.

 

3.4 Rancangan Percobaan

 

 Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan percobaan observasi kualitatif. Hasil kerajinan dari kulit jagung yang telah dibuat, diamati kualitasnya dengan cara diujicobakan kepada … responden/panelis yang telah mengamati produk tersebut diberi angket untuk diisi.

Angket tersebut berisi pendapat tentang kualitas (sangat bagus, bagus, biasa, tidak bagus, sangat tidak bagus), dapat tidaknya kulit jagug sebagai alternatif sumber bahan baku kerajinan, dapat tidaknya mengurangi jumlah sampah organik yang ada di lingkungan sekitar, …

 

3.5              Teknik Pengumpulan Data

 

  Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara literatur, percobaan, uji organoleptik, dan penyebaran angket. Data yang didapat dengan studi literature berasal dari beberapa website di Internet, yang kemudian digabunggkan dan ditulis pada bab II.

Percobaan membuat kulit jagung dilakukan dalam… tahap. Tahap pertama, pada tanggal 13 februari sampai 21 maret 2013, adalah saat pertama kali membuat kerajinan kulit jagung, sehingga tim kami masih belum dapat bereksperimen dengan bahan-bahan yang ada. Hasil dari percobaan tahap pertama belum memuaskan. Percobaan tahap kedua dilakukan… Responden kemudian diberi angket untuk diisi. Data yang diperoleh dari angket kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam bentuk persentase.

Cara menghitung persentase sebagai berikut.

 

X

       x     100%

 ∑X

           

 Keterangan:

X     =    jumlah responden yang memilih

        ∑X  =    jumlah total responden

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

 

4.1 Hasil Penelitian

 

A. Tabel Hasil Uji Organoleptik tentang Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap kerajinan kulit jagung

Tabel 1

No.

Kategori kualitas

Percobaan1

Percobaan2

1

Sangat bagus

 

 

2

Bagus

 

 

3

Biasa

 

 

4

Tidak bagus

 

 

5

Sangat tidak bagus

 

 

 

 

Tabel 2

No.

Kerajinan yang Disukai

Persentase

1

Sampel 1

 

2

Sampel 2

 

 

 

Tabel 3

No.

Kemungkinan Menjadi Sumber
Bahan Baku Kerajinan Baru

Percobaan 1

Percobaan 2

1

Dapat

 

 

2

Tidak

 

 

3

Tidak tahu

 

 

 

 

Tabel 4

No.

Kemungkinan Mengurangi
Sampah Organik

Percobaan 1

Percobaan 2

1

Dapat

 

 

2

Tidak

 

 

3

Tidak tahu

 

 

 

 

B. Analisis Hasil Organoleptik

Setelah dilakukan pengujian dan responden diminta mengisi angket, didapatkan data sebagai berikut.

1.                   

2.                   

 

4.2 Pembahasan

 

Kulit jagung yang biasanya dibuang dan dibiarkan membusuk bersama-sama dengan sampah lain…

 

 

 

 

 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

5.1              Kesimpulan

 

1)                  Limbah kulit jagung yang dianggap tidak berguna lagi bagi masyarakat dapat diolah menjadi barang kerajinan yang indah dan memiliki nilai jual yang tinggi.

2)                  Langkah-langkah mengolah kulit jagung menjadi barang kerajinan kap lampu yaitu:…

3)                  Mayoritas responden/panelis menyukai barang kerajinan sebanyak…

 

5.2              Saran

 

Setelah dilakukan penelitian dan percobaan, tim memberikan saran sebagai berikut.

 

1)                  Pengolahan barang kerajinan kulit jagung sebaiknya disosialikan kepada masyarakat luas, karna barang kerajinan tersebut merupakan barang kerajinan yang bagus dan indah.

2)                  Sebaiknya penelitian tentang pemanfaatan sampah yang memiliki nilai guna seperti kulit jagung semakin sering dilakukan mengingat sampah pada saat sekarang ini telah menjadi masalah besar yang melanda bangsa ini.

3)                  Sebaiknya inovasi pada segalas bidang pemanfaatan limbah pada umumnya, semakin dikembangkan dan diperbaharui mengingat zaman yang semakin berkembang sertakebutuhan pangan dan teknologi.

 

No comments:

Post a Comment

© 2012 Segenggam Cahaya | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy