Monday, 3 June 2024

Tugas Sekolah

 

NAMA   : VINDA DEBY ANGGRAINI

KELAS   : XI IPS 3

 

ARTIKEL KANKER PARU-PARU

Kanker paru-paru merupakan salah satu penyebab utama kematian manusia baik laki-laki ataupun wanita. Walaupun kondisi ini jarang terjadi, namun bahayanya tetap akan selalu mengancam. Sebelum banyaknya merk rokok yang bertebaran di muka bumi ini, kejadian akan kanker paru-paru terbilang cukup langka dan jarang terjadi. Dewasa ini, merokok telah menyebabkan hampir 9 dari 10 kematian akibat kanker paru-paru. Sedangkan polusi, gas radon, dan paparan bahan kimia lainnya hanya memainkan peranan yang lebih kecil. Sejumlah obat telah dikembangkan untuk memberikan harapan baru bagi mereka yang didiagnosis kanker paru-paru.

Bagaimana merokok bisa menyebabkan kanker paru-paru?

Rokok tidak hanya dikemas dengan bahan kimia penyebab kanker, namun juga bisa menyerang sistem pertahanan alami paru-paru yang dikenal dengan nama silia. Silia adalah saluran udara yang dilapisi dengan bulu-bulu halus. Bulu-bulu ini berperan dalam melindungi paru-paru dengan cara menyapu racun, bakteri, dan virus. Asap tembakau dapat melumpuhkan silia, membuatnya tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Hal ini akan menyebabkan terkumpulnya karsinogen (zat penyebab kanker) di paru-paru.

Gejala Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru dimulai dalam mode siluman. Biasanya tidak ada gejala atau tanda-tanda peringatan pada tahap awal. Karena hal itulah, gejala-gejala kanker paru-paru biasanya tidak spesifik, namun yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
1. Batuk yang tak kunjung sembuh
2. Nyeri dada, terutama ketika bernapas dalam-dalam
3. Sesak napas
4.
 Batuk berdahak disertai darah
5. Kelelahan

Jenis Kanker Paru-Paru

Ada dua jenis utama kanker paru-paru yang dibedakan dari bentuk sel-sel kanker yang diteliti melalui mikroskop, yaitu small-cell lung carcinoma (SCLC) dan non-small-cell lung carcinoma (NSCLC). Karsinoma paru-paru sel kecil (SCLC) adalah yang paling agresif dan dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh yang lain. Hal ini sangat terkait dengan merokok, dan jarang sekali terjadi pada orang yang bukan perokok. Sedangkan karsinoma paru-paru bukan sel kecil (NSCLC) diketahui lebih lambat penyebarannya dan umum terjadi, sekitar 90 persen dari semua kejadian kanker paru-paru.

Kanker Paru-Paru dan Perokok Pasif

Kanker paru-paru tidak hanya disebabkan oleh merokok saja. Sering menghirup asap rokok di rumah atau tempat-tempat umum juga bisa terkena dampaknya. Perokok pasif juga bisa mengembangkan risiko terkena kanker paru-paru hingga 30 persen dibandingkan dengan orang yang jarang terkena paparan atau menghirup asap rokok.

Kanker Paru-Paru dan Pekerjaan Tertentu

Pekerjaan tertentu dapat juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru baik pada perokok maupun yang bukan. Orang-orang yang setiap harinya bekerja dengan uranium, arsenik, dan bahan kimia industri lainnya harus membatasi dirinya terhadap paparan bahan-bahan tersebut. Asbes juga merupakan bahan industri yang bisa menyebabkan kanker paru-paru.

Kanker Paru-Paru dan Polusi Udara

Polusi udara juga dapat berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kanker paru-paru. Para ahli percaya bahwa polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, pabrik, dan pembangkit listrik dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker paru-paru dengan cara yang hampir sama layaknya asap rokok. Di seluruh dunia, polusi udara diperkirakan telah menyebabkan sekitar 5% dari kematian akibat kanker paru-paru.

Faktor risiko lainnya

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya kanker paru-paru adalah adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker paru-paru. Selain itu, minum air yang tinggi arsenik juga dapat menyebabkan risiko terjadinya kanker paru-paru.

 

Pencegahan Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru mungkin menjadi salah satu bentuk kanker yang paling mematikan, tetapi juga salah satu yang paling dapat dicegah. Caranya adalah dengan tidak merokok. Dan jika anda seorang perokok, maka segeralah berhenti merokok. Dalam waktu lima tahun anda berhenti merokok, risiko kematian akibat kanker paru-paru akan turun menjadi setengah dari orang yang merokok sebanyak satu bungkus sehari. Dan 10 tahun setelah berhenti, risiko kematian akibat kanker paru-paru akan hampir sama seperti orang yang tidak pernah merokok.

 

 

 

NAMA                  :  HANNIANTI ISMI PRATIWI

KELAS                    : XI IPS 3

Drs. hanafiah

 Artikel Kesehatan Jantung

 

Jantung merupakan organ yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak selama manusia masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal dunia. Ketika jantung tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan aktivitas tidak bisa berjalan seperti biasanya. Berikut ini artikel kesehatan jantung dan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.

 

Apakah Jantung Itu?

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.

 

Mengenal Penyakit Jantung

 

Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meningga Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.

Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.

Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

 

Gejala Penyakit Jantung

Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.

Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.

Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.

Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.

 

Mengatasi Penyakit Jantung

Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.

Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.

Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.

 

No comments:

Post a Comment

© 2012 Segenggam Cahaya | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy