NAMA : VINDA DEBY ANGGRAINI
KELAS : XI IPS 3
ARTIKEL KANKER PARU-PARU
Kanker paru-paru merupakan salah satu penyebab utama kematian
manusia baik laki-laki ataupun wanita. Walaupun kondisi ini jarang terjadi,
namun bahayanya tetap akan selalu mengancam. Sebelum banyaknya merk rokok yang
bertebaran di muka bumi ini, kejadian akan kanker paru-paru terbilang cukup
langka dan jarang terjadi. Dewasa ini, merokok telah menyebabkan hampir 9 dari
10 kematian akibat kanker paru-paru. Sedangkan polusi, gas radon, dan paparan
bahan kimia lainnya hanya memainkan peranan yang lebih kecil. Sejumlah obat
telah dikembangkan untuk memberikan harapan baru bagi mereka yang didiagnosis kanker paru-paru.
Bagaimana merokok bisa menyebabkan kanker paru-paru?
Rokok tidak hanya dikemas dengan bahan kimia penyebab kanker,
namun juga bisa menyerang sistem pertahanan alami paru-paru yang dikenal dengan
nama silia. Silia adalah saluran udara yang dilapisi dengan bulu-bulu halus.
Bulu-bulu ini berperan dalam melindungi paru-paru dengan cara menyapu racun, bakteri, dan virus. Asap tembakau dapat melumpuhkan silia,
membuatnya tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Hal ini akan
menyebabkan terkumpulnya karsinogen (zat penyebab kanker) di paru-paru.
Gejala Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru dimulai dalam mode siluman. Biasanya tidak ada
gejala atau tanda-tanda peringatan pada tahap awal. Karena hal itulah, gejala-gejala kanker paru-paru biasanya tidak spesifik, namun yang sering
dijumpai adalah sebagai berikut:
1. Batuk yang tak kunjung sembuh
2. Nyeri dada, terutama ketika bernapas dalam-dalam
3. Sesak napas
4. Batuk berdahak disertai darah
5. Kelelahan
Jenis Kanker Paru-Paru
Ada dua jenis utama kanker
paru-paru yang dibedakan dari bentuk sel-sel kanker yang diteliti melalui
mikroskop, yaitu small-cell lung carcinoma (SCLC) dan non-small-cell lung
carcinoma (NSCLC). Karsinoma paru-paru sel kecil (SCLC) adalah yang paling
agresif dan dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh yang lain. Hal ini
sangat terkait dengan merokok, dan jarang sekali terjadi pada orang yang bukan
perokok. Sedangkan karsinoma paru-paru bukan sel kecil (NSCLC) diketahui lebih
lambat penyebarannya dan umum terjadi, sekitar 90 persen dari semua kejadian
kanker paru-paru.
Kanker Paru-Paru dan Perokok Pasif
Kanker paru-paru tidak hanya disebabkan oleh merokok saja. Sering menghirup asap rokok di rumah atau tempat-tempat umum
juga bisa terkena dampaknya. Perokok pasif juga bisa mengembangkan risiko
terkena kanker paru-paru hingga 30 persen dibandingkan dengan orang yang jarang
terkena paparan atau menghirup asap rokok.
Kanker Paru-Paru dan Pekerjaan Tertentu
Pekerjaan tertentu dapat
juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru baik pada perokok maupun yang
bukan. Orang-orang yang setiap harinya bekerja dengan uranium, arsenik, dan
bahan kimia industri lainnya harus membatasi dirinya terhadap paparan
bahan-bahan tersebut. Asbes juga merupakan bahan industri yang bisa menyebabkan
kanker paru-paru.
Kanker Paru-Paru dan Polusi Udara
Polusi udara juga dapat
berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kanker paru-paru. Para ahli percaya
bahwa polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, pabrik, dan pembangkit
listrik dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker paru-paru dengan cara yang
hampir sama layaknya asap rokok. Di seluruh dunia, polusi udara diperkirakan
telah menyebabkan sekitar 5% dari kematian akibat kanker paru-paru.
Faktor risiko lainnya
Faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi terjadinya kanker paru-paru adalah adanya riwayat keluarga yang
pernah mengalami kanker paru-paru. Selain itu, minum air yang tinggi arsenik juga dapat menyebabkan risiko terjadinya
kanker paru-paru.
Pencegahan Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru mungkin
menjadi salah satu bentuk kanker yang paling mematikan, tetapi juga salah satu yang paling dapat
dicegah. Caranya adalah dengan tidak merokok. Dan jika anda seorang perokok,
maka segeralah berhenti merokok. Dalam waktu lima tahun anda berhenti merokok, risiko kematian
akibat kanker paru-paru akan turun menjadi setengah dari orang yang merokok
sebanyak satu bungkus sehari. Dan 10 tahun setelah berhenti, risiko kematian
akibat kanker paru-paru akan hampir sama seperti orang yang tidak pernah
merokok.
NAMA : HANNIANTI ISMI PRATIWI
KELAS :
XI IPS 3
Drs. hanafiah
Artikel Kesehatan Jantung
Jantung merupakan organ
yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak selama manusia
masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal dunia. Ketika jantung
tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan mengakibatkan penyakit yang sangat
parah dan aktivitas tidak bisa berjalan seperti biasanya. Berikut ini artikel kesehatan jantung dan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
Apakah Jantung Itu?
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh
tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak
mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat
gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh
darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.
Mengenal Penyakit
Jantung
Penyakit-penyakit dapat
mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum
adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita
adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan
serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya
adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi
untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan
kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh.
Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan
ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi
jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri.
Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri,
dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada
sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan dalam satu
arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba.
Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga
memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen
untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti
jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama
serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar
kemungkinan meningga Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit
karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak
darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung
mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat
terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan
dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika sistem kerja dari
jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai
bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal.
Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah
dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun
tidak tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di
dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan
semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung,
melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi
pada jantung.
Gejala Penyakit Jantung
Gejala-gejala yang
dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau
nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan
pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30
detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar,
pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya.
Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama beberapa bulan
sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap
gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa
ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari
mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas
tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya,
mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena
penyumbatan koroner.
Biasanya beberapa hari
menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi
otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan
jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar
beberapa hari kemudian.
Mengatasi Penyakit
Jantung
Jika Anda merasakan
gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan,
jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis
yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah
dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika gejala
serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan
medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu
satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari
tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan
kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan
bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi
penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan
kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak
tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.
No comments:
Post a Comment